Yang dimaksudkan alat sunat laser disini bukanlah laser yang sesungguhnya, namun karena masyarakat luas sudah terlanjur latah menyebut dengan istilah laser, maka masyarakat menyebut sunat laser bila yang dimaksud alat sunat ini. Alat sunat laser yang sesungguhnya harganya masih relatif mahal,  sehingga hanya RS tertentu saja yang memilikinya. 

Alat sunat ini sebenarnya merupakan sebuah kauter (elektrokauter) yang terdiri dari sebuah baterai sebagai sumber daya listrik (DC) yang bisa diisi ulang, dan filamen/kawat logam yang tipis. Apabila alat dihidupkan, arus listrik mengalir ke kawat yang akan menghasilkan panas (membara), bara kawat inilah yang digunakan untuk memotong kulit kulup yang hendak disunat. Sehingga luka bekas sunatannya masuk kategori luka bakar.

Kelebihan alat sunat ini diantaranya adalah bisa memotong kulit kulup dalam waktu singkat, luka sunat sedikit perdarahan karena pembuluh darah terkoagulasi.

Kekurangannya biasanya kulit luka sunat bengkak seperti berisi air akibat luka bakar/panas dari filamen/kawat logam pemotong. Selain itu bekas jahitan luka sunat biasanya kurang rapih apabila tidak hati-hati saat menjahit luka.

Sunat dengan menggunakan Electro Surgical Unit (ESU). Sebuah alat untuk memotong jaringan kulit dengan bipolar pen yang berukuran kecil, yang sekaligus bisa menghentikan perdarahan dan telah umum digunakan pada operasi lainnya, seperti bedah syaraf, pemotong amandel atau operasi lainnya.

Tehnik sunat ini merupakan penggabungan keunggulan pemotongan yang presisi dan hasil yang dapat diprediksi serta keunggulan sunat dengan ESU yang minim perdarahan.

Metode sunat ini mirip dengan sunat metode laser/cauter, bedanya kalau laser memakai filamen/kawat logam membara untuk memotong kulit kulup, kalau bipolar tidak, akan tetapi memakai pen bipolar.